Arus informasi yang semakin mudah diakses
oleh masyarakat saat ini adalah buah dari era globalisasi yang makin tak
terbendung. Internet menjadi sarana paling muktahir yang mampu menggantikan metode
konvensional manusia dalam berinteraksi. Pesatnya perkembangan teknologi yang
satu ini telah mengubah banyak hal di sekitar kita. Menghilangkan batasan,
sekat, jarak, dan waktu karena semua terhubung dalam satu konektivitas.
Walaupun akses internet sekarang sudah menjangkau sampai wilayah pelosok, namun
pemanfaatan secara komperhensif belum banyak diketahui masyarakat, terutama di
daerah pedesaan. Salah satu tugas pemerintah selain memastikan setiap daerah di
indonesia terhubung dan terjangkau koneksi internetnya, juga edukasi mengenai penggunaan
internet untuk hal – hal positif perlu dilakukan. Salah satu caranya adalah
dengan sosialisasi pemanfaatan teknologi
informasi kepada masyarakat.
Dalam rangka
memberikan akses informasi kepada masyarakat mengenai program – program
unggulan pemerintah kabupaten kulon progo, pada tanggal 17 november 2015
kemarin Mekar Center Desa Banaran bekerja sama dengan Dishubkominfo, Bappeda,
& Disnakertrans Kulon Progo menggelar kegiatan bersama KIM
(Kelompok Informasi Masyarakat) Banaran.
Beberapa dinas terkait ikut serta dalam penyuluhan kali ini, diantaranya dari Disnakertrans (dinas tenaga kerja dan transmigrasi), Bappeda (badan pembangunan daerah), dan Dishubkominfo (Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika) kabupaten Kulon Progo. Bertempat di salah satu rumah tokoh penggerak masyarakat desa Banaran, mas Priyo Santoso acara kali ini selain melibatkan berbagai unsur masyarakat, baik dari pemuda, orang tua, dan aparatur pemerintah desa Banaran.
Acara yang
dimulai sekitar pukul 10.00 WIB dibawakan dengan cukup interaktif oleh mas
Suhermansyah yang bertindak sebagai pembawa acara. Sambutan kali ini diberikan
oleh Bapak Harmadi, kepala bidang pemerintahan desa Banaran yang mewakili Bapak
kepala desa dan tuan rumah yang tidak bisa hadir karena sedang berdinas di
instasi masing – masing.
Menyambung
agenda selanjutnya dan yang sudah ditunggu – tunggu adalah sosialisiasi yang
kali ini terbagi dalam dua sesi. Sesi pertama materinya akan disampaikan
perwakilan Bappeda Kulon Progo. Kemudian sesi kedua dari perwakilan
Disnakertrans.
Sesi pertama
materi disampaikan oleh Bapak Eko Setyo Nugroho, S.Hut., M.Sc., Kepala Sub
Bidang Tata Ruang dan Perhubungan Bappeda, yang menjelaskan mengenai potensi
dan pembangunan kabupaten kulon progo. Beberapa masterplan megaproyek yang
sedang dijalankan pemerintah kabupaten kulon progo diantaranya pembangunan
pelabuhan adikarto, tambang pasir besi, Jalur Jalan Lintas Selatan, kawasan bandara,
kawasan industri, dsb. Beberapa proyek tersebut bertujuan untuk meningkatkan
potensi & percepatan pembangunan kabupaten kulon progo di segala bidang serta
membuka lapangan pekerjaan yang seluas – luasnya. Namun rencana pembagunan oleh
pemerintah tersebut tak jarang menimbulkan gejolak di masyarakat. Karena ada
kekhawatiran beberapa proyek tersebut akan berdampak kurang baik terhadap
lingkungan, serta membuat sebagian warga disekitar lokasi terdampak terancam
direlokasi.
Materi sesi
kedua adalah mengenai informasi peluang kerja yang disampaikan oleh Bapak
Saronto dari Disnakertrtans. Dalam penyampaiannya beliau menjelaskan mengenai beberapa
peluang kerja di dalam negeri ataupun luar negeri yang bisa diambil masyarakat
terutama para angkatan muda yang ingin menjajal dunia kerja. Beberapa hal yang
berkaitan dengan prosedur, standar kompetensi,
resiko, serta perlindungan yang bisa dimanfaatkan tenaga kerja indonesia
yang bekerja di luar negeri menjadi tema menarik untuk disimak. Selain itu
memasuki era pasar bebas / MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yang sudah di depan mengharuskan setiap calon
tenaga kerja indonesia memliki skill & kemampuan yang mampu bersaing dengan
pekerja dari luar negeri. Karena dikhawatirkan banyak pekerja asing nantinya
akan banyak memasuki wilayah indonesia dengan standar upah UMR namun memiliki standar kompetensi yang lebih
baik dibandingkan tenaga kerja kita.
Tak terasa
waktu 2 jam presentasi dari depkominfo selesai juga. Untuk sesi ketiga dibuka
ruang diskusi bagi peserta sosialsiasi untuk mengajukan pertanyaan. Beberapa
pertanyaan mengemuka diantaranya datang dari perwakilan pemuda, salah
satunya dari mas Edi Yulianto yang mengajukan pertanyaan tentang bagaimana
bentuk pengawasan pemerintah dalam hal ini disnakertrans mengenai banyaknya
oknum / agen penyalur tenaga kerja nakal yang memberangkatkan para TKI tanpa
prosedur yang benar sehingga terkadang menimbulkan permasalan hukum di negara
tujuan para TKI. Selain itu juga ditanyakan bagaimana pola komunikasi yang
dilakukan oleh pihak pemerintah kabupaten kulon progo dalam mensosialisasikan
rencana megaproyek tersebut kepada
masyarakat.
pertanyaan
yang juga menarik untuk disimak diajukan oleh mbak azizah yang menanyakan
bagaimana pemberdayaan masyarakat disekitar lokasi proyek JJLS (Jalur Jalan
Lintas Selatan) agar memberikan dampak secara ekonomi dari kegiatan pembangunan
JJLS yang rencananya akan melewati desa Banaran.
Selain itu
dari perwakilan tokoh Masyarakat, mas Eko Heri Prasongko juga menanyakan
bagaimana tindakan Dishub dalam menjaga keamanan & ketertiban lokasi di
seputar Jembatan srandakan yang belakangan ini banyak disalahgunakan oleh oknum
- oknum tertentu untuk kegiatan yang meresahkan serta adanya tindakan
vandalisme yang tidak bertanggung jawab. Selain itu beliau juga menanyakan
apakah ada pendampingan / fasilitator dari dinas terkait untuk kegiatan usaha
budidaya jahe yang nantinya akan dijalankan oleh kelompok masyarakat di desa
Banaran.
Tak lupa melengkapi
diskusi kali ini, sang pembawa acara mas Herman menanyakan apakah fasilitas pelatihan keterampilan kerja
dari Disnakertrans bisa diajukan oleh suatu kelompok masyarakat dan apa saja
syaratnya.
Menanggapi
beberapa pertanyaan yang mengemuka dari forum diskusi yang cukup berjalan
lancar & proaktif tersebut, para narasumber dari disnakertrans, bappeda,
dan dishub secara bergantian menjawab setiap pertanyaan dengan cukup lugas
& jelas.
Tujuan dari
kegiatan kali sosialisasi kali ini sejatinya adalah memberikan informasi
mengenai program – program apa saja yang menjadi prioritas pemerintah kabupaten
kulon progo, serta akses –akses apa saja yang bisa digunakan masyarakat untuk
mendapatkan informasi secara menyeluruh & realtime, sehingga dapat berperan
aktif serta ikut mengawal prosesnya.
Sekitar pukul
12.30 acara kami akhiri dengan makan siang bersama. Semoga acara penyuluhan
kali ini menjadi modal yang berharga bagi kami untuk melhat lebih jeli lagi
roadmap pembangunan kabupaten kulon progo beserta peluang yang bisa
dimanfaatkan untuk kepentingan bersama tanpa menimbulkan dampak yang merugikan.
Salam Aditya karya Mahatva Yodha ^_^
0 komentar:
Posting Komentar