Pedukuhan XIII Sidorejo Desa Banaran Kecamatan Galur Kabupaten Kulon Progo

Jumat, 20 Mei 2016

Jambore Pemuda Anti Narkoba Kulon Progo

Pada tanggal 14 – 15 mei 2016 kemarin KTJM berkesempatan mengikuti & meliput kegiatan Jambore Pemuda Anti Narkoba yang  diadakan oleh DISPARPORA (Dinas Pariwisata Pemuda & Olahraga) kabupaten Kulon Progo. Bertempat dikawasan obyek wisata waduk sermo, kegiatan ini dipusatkan di Wisma Sermo Asri. Seperti apa keseruannya? Check this out!


Acara yang ditujukan untuk angkatan muda Kulon Progo berusia antara 16 sampai 30 tahun ini dimotori oleh para pemuda Kulon Progo jebolan ToT (Training of Trainer) yang diadakan oleh KEMENPORA.  Sebagai output positif dari hasil pelatihan kepemimpinan & organisasi tersebut, para pemuda Kulon Progo terpilih ini ditantang untuk mengadakan sebuah kegiatan yang punya dampak luas bagi generasi muda Kulon Progo. Salah satunya melalui kegiatan “Jambore Pemuda Anti Narkoba” diharapkan mampu meningkatkan pemahaman & kewaspadaan tentang bahaya laten penyalahgunaan narkoba kepada para tunas bangsa. Diikuti sekitar 65 perwakilan pemuda se kabupaten Kulon Progo, Acara jambore kali ini mempersatukan para pemuda Kulon Progo dari berbagai latar belakang. 


Sekitar pukul 13.00 WIB satu persatu peserta jambore mulai terlihat berdatangan ke Wisma Sermo Asri. Beberapa diantara mereka masih berstatus sebagai siswa SMA, ada juga beberapa siswa yang SMP kelas 9 yang ternyata juga ikut serta. Selebihnya para pemuda ini masih berstatus mahasiswa dan ada juga yang sudah bekerja di bidangnya masing – masing. Dengan sigap panitia pendaftaran melayani para peserta yang sedang melakukan check in. Sambil mengecek data diri mereka yang tertera di form pendaftaran, panitia memberikan seperangkat hand out yang berisi ATK, dan beberapa buku panduan yang diantaranya memberikan edukasi mengenai bahaya narkoba & cara pencegahan penyalahgunaan narkoba. 


Setelah semua peserta melakukan check in, sekitar pukul 15.00 WIB para peserta diarahkan panitia untuk mengikuti pengarahan & pembukaan yang dilaksanakan di ruang aula. Panitia memberikan informasi berkaitan aturan & tata tertib kepada semua peserta jambore. acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan sekaligus pembukaan “Jambore Pemuda Anti Narkoba Kulon Progo” tahun 2016 oleh bapak Budi Hartono, selaku Kepala Seksi Bidang Pemuda & Olah Raga, DISPARPORA Kabupaten Kulon Progo.

Sesi selanjutnya para peserta diberikan materi oleh 2 orang pemateri dari BNN Kulon progo dan Pak Nasir Sunanto.  Dalam penyampaiannya perwakilan BNN Kulon progo menyampaikan beberapa akibat dari penyalahgunaan narkoba yang semakin marak dewasa ini. selain itu bagi para pecandu narkoba yang punya keinginan untuk sembuh BNN siap membantu untuk proses rehabilitasinya. pemateri kedua, Bapak Nasir sunanto  sedikit memperluas bahasan kali ini dengan menyampaikan beberapa usaha masyarakat Kulon Progo dalam mengangkat potensi sumber daya alam lokal sebagai daya pikat untuk mengangkat potensi wisata di kabupaten kulon progo. Selain itu disampaikan juga permasalahan yang diawali bangsa indonesia saat ini adalah regenerasi Petani yang mulai mengkhawatirkan, karena kebanyakan para pemuda jaman sekarang enggan menjadi profesi mulia ini sebagai cita – cita mereka. Padahal menjadi seorang Petani yang berkompetensi & berwawasan luas sangat dibutukan untuk membangun bangsa Indonesia sebagai bangsa agraris yang berdigdaya. 

Selesai sesi penyampaian materi dari BNN dan Bapak Nasir Sunanto, acara dilanjutkan dengan ishoma. Panitia memberikan waktu sekitar satu setengah jam sebelum melanjutkan ke sesi berikutnya. Sekitar pukul 19.30 WIB para peserta dikumpulkan lagi di aula untuk diberikan pengarahan untuk kegiatan selanjutnya. Karena pada sesi sebelumnya, para peserta sudah dibagi kedalam beberapa kelompok, panitia meminta mereka untuk berkumpul dengan kelompoknya masing – masing. Sebuah tantangan untuk sesi keakraban pun diberikan kepada para peserta jambore, yaitu tiap kelompok diminta untuk membuat sebuah yel – yel dan menampilkan sebuah pertunjukan. Sebuah tugas yang cukup membuat dahi masing – masing peserta mengernyit lebih dalam karena waktu yang diberikan hanya 20 menit.



Setelah diberikan instruksi untuk segera memulai, tiap –tiap kelompok segera mencari tempat PeWe, untuk berdiskusi dan merancang yel – yel serta pertunjukkan apa yang akan mereka tampilkan. Beberapa kelompok terlihat begitu serius memikirkan perhelatan apa yang akan mereka persembahkan, tapi ada juga yang dengan santai tapi serius mencetuskan ide yel – yel & pementasan yang simpel namun cukup bisa diterima oleh anggota kelompoknya. Sekalipun belum sempat akrab satu sama lain, situasi yang menuntut kerjasama & kekompakan ini menjadikan para peserta jambore lebih dekat satus sama lain. 





Tibalah saat pertunjukan. Tumpukan kayu di depan wisma sudah mulai dinyalakan oleh kakak – kakak pendamping. Nyalanya semakin terang saja menerangi lingkaran para peserta jambore anti narkoba ini.  sekalipun sudah berkobar, lampu tembak masih dibutuhkan untuk membantu pencahayaan agar lebih maksimal. Sebelum acara dimulai, terlebih dahulu diberikan sambutan dari pihak Polsek Pengasih.  Setelah sambutan dari Bapak Kapolsek, para peserta diuji kekompakannya oleh panitia untuk menampilkan yel – yel yang telah mereka buat. Setelah yel – yel ditampilkan, tiba giliran tiap kelompok untuk menampilkan kebolehannya. Beberapa atraksi seperti pentas drama, baca puisi, nyanyi, dan renungan malam ditampilkan cukup apik oleh para peserta dan panitia.







Tak terasa waktu telah lewat dari jam 11 malam, panitia kemudian memberikan tanda kepada peserta jambore untuk mengakhiri sesi keakraban &  beristirahat agar stamina tetap bugar karena esoknya ada kegiatan yang lebih Out of The Bound. walaupun ketika sesi pentas seni panitia memberikan batasan waktu bagi para kelompok peserta dalam menampilkan kreativitasnya, acara api unggun tetap terasa istimewa dan mampu menjadi penghiburan & penyaluran semangat generasi muda Kulon Progo ini untuk mengekspresikan diri  mereka melalui kegiatan – kegiatan positif. Salut buat panitia.

Matahari baru saja menyembul dari perbukitan menoreh yang diselebungi kabut putih yang terlihat melandai, ada kesejukan udara pagi  yang mengalir perlahan meniup embun – embun yang masih mendekap erat dedaunan.




Senam pagi bersama dipandu dua ibu muda yang energik menambah semangat para peserta jambore bangun lagi. Sekitar satu jam para peserta jambore mengikuti gerakan ritmik yang dipadu dengan degupan musik yang ciamik membuat para peserta jambore menikmati setiap gerakan senam yang mencampurkan unsur tradisional dan modern dance.  



Selesai berolahraga, para peserta bergegas mandi & sarapan pagi sebelum melanjutkan aktivitas kembali. Setelah itu panitia meminta seluruh peserta berkumpul di aula untuk diberikan pengarahan berkaitan kegiatan jambore selanjutnya. Kegiatan lapangan yang akan dilaksanakan pada hari kedua kali ini adalah outbound. Sebelum peserta diberangkatkan panitia  menyampaikan beberapa hal berkaitan perlengkapan wajib yang harus disiapkan. selain itu demi pertimbangan keamanan, Handphone dan barang berharga diminta ditiitpkan di kesekretariatan. 


Melalui serangkaian pertanyaan, para kelompok peserta jambore anti narkoba kali ini mendapatkan giliran start untuk memulai perjalannya outbound. Pada kegiatan outbound kali ini tiap kelompok harus melewati 5 pos, yang tiap – tiap pos nya sudah diberikan  tantangan untuk ditaklukan. Pos pertama berada di halaman wisma dengan tantangan pertama yaitu mengeluarkan bola ping pong dari ember yang ditumpukan kaki tiap – tiap peserta. Untuk mengeluarkan air tersebut, tiap kelompok harus punya trik agar bola dapat keluar dari air tanpa membuat air tumpah. Pembagian tugas pun dilakukan, ada yang bertugas mengambil air dari sumber yang sudah disediakan, sedangkan yang lain bertugas menyangga ember dengan kaki. 

Setelah melewati pos pertama, para peserta kemudian berjalan mengikuti jalan yang sudah dijalurkan panitia. Tantangan di pos kedua kali ini terlihat lebih mudah dan tak lagi harus basah – basahan. Sebuah gelas plastik berisi air harus dibawa secara berkelompok menggunakan rafia yang dibelitkan di pinggang.  Perlu keseimbangan dan kepaduan langkah agar air yang berada di gelas tidak tumpah, selain itu diusahakan tali rafia harus memancang lurus. Cukup susah ternyata, tapi dengan kerjasama yang baik tak ada masalah yang tak ditemukan solusinya. Setelah properti siap, dua kelompok diadu cepat sampai garis finish sambil membawa gelas plastik berisi air, siapa yang paling cepat & airnya yang tersisa terbanyak dia yang menang. 


Seusai menyelesaikan misi di pos kedua yang cukup menyita konsentrasi, perjalannya selanjutnya membawa para peserta jambore sampai di pos ketiga.  Tantangan di pos ketiga adalah memindahkan bola ping pong melalui tepung yang diletakkan diatas telapak tangan yang menggenggam tepung kemudian secara estafet dipindahkan dari depan kebelakang. Tim yang memiliki catatan waktu tercepat dialah pemenangnya. Setelah pos ketiga yang cukup membuat muka para peserta ini belepotan, tantangan di pos keempat terasa lebih mudah. Sebuah tali tambang harus dipindahkan ujungnya melalui baju setiap anggota kelompok, jadi tali harus dimasukan ke baju tiap peserta. Sedikti geli tapi asik, kata seorang peserta yang mengikuti tantangan di pos keempat ini. 

Terasa kurang rasanya jika disepanjang jalan, tak menikmati keindahan alam kawasan hutan Sermo dan sejuknya udara pagi tanpa selfie. Dan inilah bukti – bukti jika pemuda sekarang doyan banget sama aktivitas cekrek narsis kekinian ini.





Selepas melewati empat pos yang cukup menantang nyali & kecerdikan para peserta jambore, tibalah satu persatu mereka di pos penghabisan. Pos lima kali ini berada di area lapangan ditepian Waduk Sermo. Cukup leluasa pemandangan yang bisa kami nikmati dari sini, melihat luasnya Waduk Sermo yang dikelilingi kawasan perbuktian menoreh yang indah. Sebuah tantangan terakhir diberikan oleh Panitia kepada Tim Peserta Jambore untuk membuat sebuah presentasi melalui media karton yang telah disiapkan berdasarkan kata kunci / clue yang didapatkan masing – masing kelompok di tiap pos yang sudah dilewati, clue tersebut kemudian dirangkai menjadi sebuah rangkaian cerita yang bertema dampak & bahaya penyalahgunaan narkoba. Sambil mendiskusikan & memahami tiap kata petunjuk ini para peserta dalam tiap kelompok bekerja sama memahami alur setiap kata. 

Setelah menyelesaikan tugas terakhir, para peserta yang selesai duluan diberikan tantangan terakhir oleh panitia untuk berlomba bakiak menggunakan tali rafia. Waktu yang ternyata sudah beranjak tengah hari ditambah teriknya sinar matahari membuat penat & lelah terlihat jelas di wajah para peserta jambore. Namun karena antuasias mereka luar biasa, kegiatan apapun yang diberikan Panitia tuntas dilaksanakan. Good Job!


Menyelesaikan setiap tantangan dan mengakhiri dengan senyuman itulah yang tergambar di wajah para peserta jambore sembari berjalan menuju basecamp. Tak ada urat kekcewaan yang keluar dari keluh kesah mereka. Semua terlihat puas mengikuti rangkaian kegiatan yang sudah terlaksana, walau capai luar biasa tak bisa dielak. Sesampainya di wisma sermo asri, para peserta jambore ini kemudian membersihkan badan dan makan siang. Masih ada sesi materi satu lagi sebelum agenda jambore pemuda anti narkoba kali ini ditutup.


Satu sesi terakhir kali ini diisi dengan pemberian materi mengenai bahaya & dampak penyalahgunaan narkoba yang makin marak dikalangan generasi muda. Ada sanksi yang cukup berat bagi mereka para pengedar yang menjual barang haram ini. selain itu dampak lain dari penyalahgunaan narkoba secara sosial, psikologis, dan fisik juga disampaikan oleh bapak Polisi. Selain itu para pelaku penyalahgunaan narkoba lebih berpotensi melakukan tindakan kriminal karena pengaruh yang ditimbulkan oleh zat psikotropika ini.


Setelah sesi penyampaian materi yang cukup interaktif, dilanjutkan dengan presentasi hasil diskusi masing – msing kelompok sesuai tema yang diberikan. Karena waktu yang mepet dengan agenda penutupan, hanya dua perwakilan kelompok yang diberikan kesempatan mempresentasikan hasil diskusinya. 

Setelah sesi presentasi selesai, tibalah penutupan acara “Jambore Pemuda Anti Narkoba Kulon Progo” . sebelum ditutup para peserta diminta komitmennya untuk bersatu padu melawan narkoba & menyampaikan informasi berkaitan bahaya penyalahgunaan narkoba kepada lingkungan disekitarnya. Kegiatan pun ditutup dengan jargon yang selalu dilantangkan dengan berapi - api oleh para pemuda Kulon Progo, "Salam Pemuda, Anti Narkoba".


Itu tadi liputan kegiatan salah satu personil KTJM yang mengikuti kegiatan “Jambore Pemuda Anti Narkoba Kulon Progo” pada tanggal 14 – 15 mei 2016 kemarin, semoga bermanfaat. Salam Aditya karya Mahatva Yodha.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © KARANG TARUNA JANGKAR MUDA | Supported by EY Project

Design by Anders Noren