Pedukuhan XIII Sidorejo Desa Banaran Kecamatan Galur Kabupaten Kulon Progo

Sabtu, 12 Desember 2015

Pelatihan Budidaya Jahe Karang Taruna Mekar

Ketika yang bermanfaat itu ditanam, dari benih terbaik yang kau semaikan, tunas yang tumbuh menjadi penanda berkembangnya harapan, dipupuk dan disiram, sampai tunas menjulang menjadi batang dan daun yang gagah, menatap sang matahari dengan penuh percaya, setelah berbulan – bulan menempa kehidupan, didalam tanah tempatnya berpijak, akar yang tak tampak menyimpan seribu satu manfaat. ~Elegi Jahe~


Melirik usaha di bidang Pertanian dewasa ini sepertinya kurang menarik dimata anak muda jaman sekarang. Pemahaman yang kurang dan anggapan yang salah mengenai sektor yang satu ini menjadikan negara kita semakin familiar saja dengan impor bahan pangan. Padahal di luar sana, banyak negara di kawasan Eropa, Amerika, dan Asia memprioritaskan sektor pertanian sebagai basis unggulan produk domestik yang berdaya saing global. Selain mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri masing – masing, juga menjadi sumber devisa setelah hasil pertanian mereka diekspor ke negara – negara lain. Realitas yang harus kita terima bila sektor yang satu ini kurang termindset dengan baik, terutama oleh generasi muda kita, bahwa sektor pertanian selain dapat menjadi soko guru perekonomian suatu bangsa, juga dapat menjadi peluang yang tak kalah menjanjikan jika kita tahu resep rahasianya ^_^ .


Karang taruna Mekar banaran sebagai ujung tombak penggerak organisasi kepemudaan di desa Banaran, pada tanggal 12 desember 2015 kemarin mengadakan sebuah kegiatan bertajuk “pelatihan budidaya jahe dalam rangka pemberdayaan karang taruna”. kegiatan yang diadakan di gedung serbaguna balai desa Banaran tersebut terlaksana berkat kerjasama antara karang taruna Mekar Banaran dengan BP3K (Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan) kecamatan Panjatan serta pemerintah desa Banaran.



Acara yang digelar pada hari sabtu tersebut dihadiri oleh perwakilan pemuda dari 13 dukuh di desa Banaran yang masing – masing mengirimkan 3 orang perwakilannya. menghadirkan 2 orang narasumber dari BP3k kecamatan Panjatan, yaitu ibu Sri Suhartati dan ibu Sugiyanti. Selain itu hadir pula kepala desa Banaran, bapak Haryanta, S.H, pembina karang taruna mekar mas Priyo Santoso, serta ketua karang taruna mekar mas Eko Heri Prasongko. Acara yang dimulai sekitar pukul 09.30 WIB tersebut dibawakan oleh sang Master of Ceremony karang taruna mekar banaran, mbak Ami yang sudah tidak diragukan lagi kehandalannya menghidupkan setiap acara & kegiatan karang taruna mekar.



Mengawali sambutan perdana disampaikan oleh bapak Haryanta selaku kepala desa Banaran yang menyampaikan pentingnya peran pemuda untuk menggerakan potensi – potensi kepemudaan dalam menggerakan sektor perekonomian desa, salah satunya di bidang Pertanian, sebagai wujud karya nyata pemuda yang memilih tidak merantau untuk membangun desa. Sambutan kedua disampaikan oleh mas Eko Heri P. Selaku ketua Karang Taruna, dalam sambutannya mas heri menyampaikan melalui pelatihan budidaya jahe kali ini diharapkan mampu memberikan pemahaman & pengetahuan, serta meningkatkan minat & antusias rekan – rekan Karang Taruna untuk mencoba budidaya jahe yang ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan memiliki nilai ekonomis tinggi jika dibudidayakan dengan baik.


Setelah kata sambutan berakhir, dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh pemateri yang dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama disampaikan oleh ibu Sugiyanti yang mengulas mengenai jenis – jenis jahe, manfaat, pra tanam, serta aspek – aspek pendukung lainnya seperti media tanam, pupuk pendukung, dan sebagainya. Diantaranya bagaimana menanam jahe dengan menggunakan media polybag. Beberapa hal yang harus diperhatikan diantara media tanah yang digunakan harus gembur dan subur, selain itu ditambahkan abu sekam yang telah dibakar  sampai menjadi arang untuk mensuplai oksigen maupun karbon dalam tanah. Penggunaan pupuk kompos / organik juga penting untuk membantu penyediaan unsur hara dan memaksimalkan pertumbuhan tanaman, untuk meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit serta sebagai pengatur Ph tanah dapat ditambahkan kapur pertanian / dolomit. Selain itu dijabarkan keuntungan menggunakan polybag (kantong plastik) untuk budidaya jahe diantaranya memudahkan untuk perawatan, hasil lebih baik, serta mudah dalam memanen.



Sesi berikutnya kemudian dilanjutkan oleh ibu Sri Suhartati yang menyampaikan mengenai perawatan tanaman jahe pasca tanam, penanggulangan penyakit yang sering menyerang tanaman jahe, serta bagaimana prospek dan pemasaran jahe. Karena khasiatanya yang terbukti baik untuk tubuh serta berguna dalam proses penyembuhan jahe banyak dimanfaatkan sebagai produk olahan herbal. Selain itu antara supplai dan permintaan masih lebih tinggi permintaan, hal tersebut tentu menambah minat kami untuk segera mengaplikasikan ilmu budidaya jahe.


Setelah sesi penyampaian materi selama kurang lebih dua jam tersebut telah tuntas kami ikuti. Sesi selanjutnya yang tak kalah menarik adalah sesi tanya jawab yang masih dipandu oleh mbak Ami selaku MC dan Moderator acara. Beberapa pertanyaan silih berganti mewarnai sesi diskusi kami yang ternyata cukup produktif. Seperti pertanyaan dari mas Yoga Amarta yang menanyakan adakah korelasi positif antara media tanam dengan produktivitas tanaman  jahe. Pertanyaan – pertanyaan yang eksploratif tersebut dijawab dengan lugas oleh para pemateri  sehingga mampu memuaskan rasa penasaran kami akan informasi yang berkenaan dengan budidaya jahe.



Setelah setengah jam sesi tanya jawab yang cukup berbobot, moderator acara menyampaikan intisari dari materi yang telah disampaikan. Sambil menunggu sesi istirahat, disampaikan juga bahwa nantinya setiap peserta akan mendapatkan paket bibit jahe, polybag, serta pupuk organik agar siap take action membudidaya jahe. Superrr sekali ^_^



Sambil menikmati soto sapi yang lezat masih hangat, mas eko heri kembali memancing dialog dengan rekan – rekan karang taruna, dengan pembawaan yang santai mas heri kembali menggugah jiwa  entrepeneurship kami untuk menggerakan potensi ekonomi di desa Banaran melalui kegiatan berbasis pertanian / agrobisnis yang masih menawarkan sejuta peluang bagi generasi mudanya untuk berkecimpung dan membuat terobosan – terobosan sehingga mampu menjadikan kebangkitan sektor agraria indonesia nantinya. Selain itu sebagai tindak lanjut kegiatan pelatihan budidaya jahe, mas Heri mengajak semua peserta untuk berkomitmen dalam merintis budidaya jahe di daerah Banaran dengan pembentukan kelompok budidaya jahe. Diharapkan dengan adanya kelompok ini, kegiatan budidaya jahe yang akan kami jalankan dapat saling bersinergi dan kedepannya dapat memberikan manfaat yang berkesinambungan.




Setelah istirahat yang disambi dengan makan siang, paket bibit jahe kemudian dibagikan. Tak lupa setelah itu kami diajak oleh pak ketua Karang Taruna Mekar untuk tampil bersama di sesi paling ditunggu, “foto bareng” . wah yang suka narsis jadi sadar kamera semua nih. ^_^ . nah itu tadi sekilas liputan kegiatan karang taruna mekar banaran di bulan desember yang sudah akrab dengan hujan, semoga bermanfaat. Salam Aditya karya Mahatva Yodha ^_^

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © KARANG TARUNA JANGKAR MUDA | Supported by EY Project

Design by Anders Noren