Ketika yang bermanfaat itu ditanam, dari benih
terbaik yang kau semaikan, tunas yang tumbuh menjadi penanda berkembangnya
harapan, dipupuk dan disiram, sampai tunas menjulang menjadi batang dan daun
yang gagah, menatap sang matahari dengan penuh percaya, setelah berbulan –
bulan menempa kehidupan, didalam tanah tempatnya berpijak, akar yang tak tampak
menyimpan seribu satu manfaat. ~Elegi Jahe~
Melirik usaha
di bidang Pertanian dewasa ini sepertinya kurang menarik dimata anak muda
jaman sekarang. Pemahaman yang kurang dan anggapan yang salah mengenai sektor
yang satu ini menjadikan negara kita semakin familiar saja dengan impor
bahan pangan. Padahal di luar sana, banyak negara di kawasan Eropa, Amerika,
dan Asia memprioritaskan sektor pertanian sebagai basis unggulan produk
domestik yang berdaya saing global. Selain mampu memenuhi kebutuhan dalam
negeri masing – masing, juga menjadi sumber devisa setelah hasil pertanian
mereka diekspor ke negara – negara lain. Realitas yang harus
kita terima bila sektor yang satu ini kurang termindset dengan baik, terutama
oleh generasi muda kita, bahwa sektor pertanian selain dapat menjadi soko guru
perekonomian suatu bangsa, juga dapat menjadi peluang yang tak kalah
menjanjikan jika kita tahu resep
rahasianya ^_^ .
Karang taruna Mekar banaran sebagai ujung tombak penggerak organisasi kepemudaan di desa Banaran, pada tanggal 12 desember 2015 kemarin mengadakan sebuah kegiatan bertajuk “pelatihan budidaya jahe dalam rangka pemberdayaan karang taruna”. kegiatan yang diadakan di gedung serbaguna balai desa Banaran tersebut terlaksana berkat kerjasama antara karang taruna Mekar Banaran dengan BP3K (Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan) kecamatan Panjatan serta pemerintah desa Banaran.
Acara yang
digelar pada hari sabtu tersebut dihadiri oleh perwakilan pemuda dari 13 dukuh
di desa Banaran yang masing – masing mengirimkan 3 orang perwakilannya. menghadirkan
2 orang narasumber dari BP3k kecamatan Panjatan, yaitu ibu Sri Suhartati dan
ibu Sugiyanti. Selain itu hadir pula kepala desa Banaran, bapak Haryanta, S.H, pembina
karang taruna mekar mas Priyo Santoso, serta ketua karang taruna mekar mas Eko
Heri Prasongko. Acara yang dimulai sekitar pukul 09.30 WIB tersebut dibawakan
oleh sang Master of Ceremony karang
taruna mekar banaran, mbak Ami yang sudah tidak diragukan lagi kehandalannya menghidupkan
setiap acara & kegiatan karang taruna mekar.
Mengawali sambutan perdana disampaikan oleh
bapak Haryanta selaku kepala desa Banaran yang menyampaikan pentingnya peran
pemuda untuk menggerakan potensi – potensi kepemudaan dalam menggerakan sektor
perekonomian desa, salah satunya di bidang Pertanian, sebagai wujud karya nyata pemuda yang memilih tidak merantau untuk
membangun desa. Sambutan kedua disampaikan
oleh mas Eko Heri P. Selaku ketua Karang Taruna, dalam sambutannya mas heri
menyampaikan melalui pelatihan budidaya jahe kali ini diharapkan mampu
memberikan pemahaman & pengetahuan, serta meningkatkan minat & antusias
rekan – rekan Karang Taruna untuk mencoba budidaya jahe yang ternyata memiliki
banyak manfaat bagi kesehatan dan memiliki nilai ekonomis tinggi jika
dibudidayakan dengan baik.
Setelah kata
sambutan berakhir, dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh pemateri yang
dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama disampaikan oleh ibu Sugiyanti yang
mengulas mengenai jenis – jenis jahe, manfaat, pra tanam, serta aspek – aspek
pendukung lainnya seperti media tanam, pupuk pendukung, dan sebagainya. Diantaranya
bagaimana menanam jahe dengan menggunakan media polybag. Beberapa hal yang
harus diperhatikan diantara media tanah yang digunakan harus gembur dan subur,
selain itu ditambahkan abu sekam yang telah dibakar sampai menjadi arang untuk mensuplai oksigen
maupun karbon dalam tanah. Penggunaan pupuk kompos / organik juga penting untuk
membantu penyediaan unsur hara dan memaksimalkan pertumbuhan tanaman, untuk
meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit serta sebagai pengatur Ph
tanah dapat ditambahkan kapur pertanian / dolomit. Selain itu dijabarkan keuntungan
menggunakan polybag (kantong plastik) untuk budidaya jahe diantaranya
memudahkan untuk perawatan, hasil lebih baik, serta mudah dalam memanen.
Sesi
berikutnya kemudian dilanjutkan oleh ibu Sri Suhartati yang menyampaikan
mengenai perawatan tanaman jahe pasca tanam, penanggulangan penyakit yang
sering menyerang tanaman jahe, serta bagaimana prospek dan pemasaran jahe.
Karena khasiatanya yang terbukti baik untuk tubuh serta berguna dalam proses
penyembuhan jahe banyak dimanfaatkan sebagai produk olahan herbal. Selain itu
antara supplai dan permintaan masih lebih tinggi permintaan, hal tersebut tentu
menambah minat kami untuk segera mengaplikasikan ilmu budidaya jahe.
Setelah sesi
penyampaian materi selama kurang lebih dua jam tersebut telah tuntas kami
ikuti. Sesi selanjutnya yang tak kalah menarik adalah sesi tanya jawab yang
masih dipandu oleh mbak Ami selaku MC dan Moderator acara. Beberapa pertanyaan
silih berganti mewarnai sesi diskusi kami yang ternyata cukup produktif.
Seperti pertanyaan dari mas Yoga Amarta yang menanyakan adakah korelasi positif
antara media tanam dengan produktivitas tanaman jahe. Pertanyaan – pertanyaan yang eksploratif tersebut dijawab dengan lugas oleh para pemateri sehingga mampu memuaskan rasa penasaran kami
akan informasi yang berkenaan dengan budidaya jahe.
Setelah setengah
jam sesi tanya jawab yang cukup berbobot, moderator acara menyampaikan intisari
dari materi yang telah disampaikan. Sambil menunggu sesi istirahat, disampaikan
juga bahwa nantinya setiap peserta akan mendapatkan paket bibit jahe, polybag,
serta pupuk organik agar siap take action
membudidaya jahe. Superrr sekali ^_^
Sambil
menikmati soto sapi yang lezat masih hangat, mas eko heri kembali memancing
dialog dengan rekan – rekan karang taruna, dengan pembawaan yang santai mas
heri kembali menggugah jiwa entrepeneurship
kami untuk menggerakan potensi ekonomi di desa Banaran melalui kegiatan
berbasis pertanian / agrobisnis yang masih menawarkan sejuta peluang bagi
generasi mudanya untuk berkecimpung dan membuat terobosan – terobosan sehingga
mampu menjadikan kebangkitan sektor agraria indonesia nantinya. Selain itu
sebagai tindak lanjut kegiatan pelatihan budidaya jahe, mas Heri mengajak semua
peserta untuk berkomitmen dalam merintis budidaya jahe di daerah Banaran dengan
pembentukan kelompok budidaya jahe. Diharapkan dengan adanya kelompok ini,
kegiatan budidaya jahe yang akan kami jalankan dapat saling bersinergi dan kedepannya
dapat memberikan manfaat yang berkesinambungan.
Setelah
istirahat yang disambi dengan makan siang, paket bibit jahe kemudian dibagikan.
Tak lupa setelah itu kami diajak oleh pak ketua Karang Taruna Mekar untuk tampil
bersama di sesi paling ditunggu, “foto bareng” . wah yang suka narsis jadi sadar
kamera semua nih. ^_^ . nah itu tadi sekilas liputan kegiatan karang taruna
mekar banaran di bulan desember yang sudah akrab dengan hujan, semoga
bermanfaat. Salam Aditya karya Mahatva Yodha ^_^
0 komentar:
Posting Komentar