Lantunan Takbir kemenangan menggema di seluruh dunia menandai berakhirnya bulan Ramadhan. Gegap gempita umat islam menyambut malam 1 syawal yang menjadi tanda datangnya hari raya yang paling dinantikan. Setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa kami dipertemukan lagi dengan suka cita malam kemenangan. Puji syukur padamu ya Rabb kami agungkan nama Mu.
Semarak kumandang Takbir Akbar 1 Syawal 1436 H begitu syahdu dan haru tak kala kami lantunkan takbir kemenangan yang menggetarkan sanubari & jiwa. Pertanda kebaikan bagi setiap insan manusia. kembali suci dan bersih adalah harapan kami di hari yang fitri ini.
Padatnya aktivitas kami di bulan Ramadhan terbayar sudah malam ini. Sebuah euforia yang tak sekedar hingar bingar tapi lebih ke titik puncak spiritualitas yang coba kami ekspresikan dengan mengagungkan nama Pemilik alam semesta dan seisinya, Allah SWT. Inilah kemenangan kita bersama setelah satu bulan penuh menahan diri dari lapar, dahaga, serta naluri yang terkadang datang menggoda. Semoga kita semua menjadi pribadi yang lebih positif lagi setelah ini ^_^
Setelah segudang aktivitas di bulan Ramadhan yang tensinya cukup menguji daya tahan kami. Inilah misi besar yang harus kami tuntaskan untuk mempersiapkan dukuh Sidorejo dalam keikutsertaannya menjadi peserta Takbir Akbar keliling 1 Syawal 1436 H yang diadakan PHBI desa Banaran. Kerja keras selama 3 minggu menjadi berarti dengan semangat warga dukuh Sidorejo yang tergerak untuk bersama – sama terlibat aktif dalam menyongsong kegiatan takbir akbar keliling tahun ini.
Adrenalin tetap saja mewarnai persiapan kami tahun ini, seperti persiapan maskot, atribut, kostum, sound system, bahkan transportasi yang masih harus sedikit keteteran sampai hari H pelaksanaan kegiatan. Satu persatu ujian yang meningkatkan kualitas diri coba kami hadapi, dengan koordinasi dan kerjasama segenap masyarakat dukuh Sidorejo semua kesulitan & hambatan itu bisa kami atasi. Yang penting tetap colling down dan berpikir solusi. Challenge accepted ^_^
Tepat Ba’dha Sholat Isya kontingen dukuh Sidorejo akhirnya bisa kami berangkatkan. Tahun ini kami tak perlu terburu – buru berangkat demi mengambil posisi start diawal. Karena beberapa hari sebelumnya, dalam forum rapat dengan PHBI desa Banaran sudah dilakukan pengundian nomor urut start lomba takbir akbar keliling. Dukuh Sidorejo memang paling buncit urutannya, tapi untuk posisi start kami cukup puas dengan urutan keenam yang didapat dari hasil pengundian.
Lapangan Banaran menjadi titik berkumpulnya peserta lomba takbir Akbar keliling. Tepat pukul 19.30 acara di buka oleh pengurus PHBI desa Banaran, sebelum diberangkatkan, setiap peserta lomba takbir akbar keliling diingatkan untuk menjaga ketertiban dan keamanan bersama. hal – hal yang dilarang selama pelaksanaan lomba harus benar – benar diperhatikan oleh tiap – tiap rombongan agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan.
Setelah beberapa sambutan dan arahan yang diberikan oleh panitia lomba takbir akbar keliling, satu persatu kontingen tiap dukuh diberangkatkan untuk berlomba mengumandangkan takbir dengan berkeliling Banaran. Sayang karena dukuh kami terpisah, Sidorejo tak dilewati saat perlombaan. Tak apalah yang penting semangatnya ^_^
Imam takbir keliling dukuh Sidorejo tahun ini seperti biasa dipimpin oleh Bapak Kasimin. Salah satu tokoh pemuda senior Sidorejo yang pada tahun 1990an dulu ikut membesarkan Risma Masjid Al – huda. Yang tidak berubah dari beliau sampai sekarang adalah kemampuan melantunkan tartil & murotal yang menyejukkan siapapun yang mendengarkan. Semoga nanti ada diantara kami yang meneruskan ^_^
Sepanjang perjalanan kami mengumandangkan takbir akbar keliling terlihat juga kerumunan warga desa lain yang turut menyaksikan. Salah satu agenda tahunan yang diberdayakan oleh masyarakat desa Banaran melalui penggiatnya ini menjadi kebanggan kami bersama. Double thumbs up ^_^
Untuk rute tahun ini memang sedikit lebih pendek dari tahun sebelumnya. Tujuannya agar para peserta yang kebanyakan anak – anak tidak terlalu terforsir / kecapaian, sehingga malamnya bisa cukup istirahat dan keesokan harinya melaksanakan sholat idul fitri dan halal bi halal.
Durasi perjalanan terkadang bisa jadi lebih lama dikarenakan beberapa kerusakan teknis. Salah satu yang sering terjadi adalah kerusakan genset / kendaraan yang membawa maskot sehingga menghambat laju perjalanan rombongan lain dibelakang. Alhamdullilah rombongan dukuh Sidorejo kali ini tak perlu waktu lama untuk sampai ke garis Finish. Sekitar pukul 22.20 kontingen kami akhirnya sampai juga di garis pemberhentian yang kali ini berada di dukuh Jalan. Setelah beristirahat sejenak dan menyantap konsumsi yang telah disediakan panitia kami bisa pulang kerumah dengan perasaan senang. Dapat juara berapapun tetap kami syukuri nantinya. Salam Aditya Karya Mahatva Yodha.
0 komentar:
Posting Komentar