#3rdDayCelebrate17August
Awan yang mengitari langit diatas dukuh kami
bergerak perlahan menghindari teriknya sinar Matahari. Panasnya cuaca siang
terasa semakin terik saja dengan aktivitas kami untuk mempersiapkan berbagai
hal teknis di lapangan agar lomba di hari ketiga ini berjalan lancar. Tak
apalah sepanas – panasnya cuaca masih membara semangat kami mensukseskan
gelaran HUT RI ke 70 di kampung tercinta. Let’s
Burn our desire!
Seuasai kerja bakti kecil, Sebelum lomba di hari
ketiga ini dimulai terlebih dahulu panitia melakukan briefing dirumah Bapak Dukuh demi kelancaran acara kami nantinya. Nah
yang belum terekspose kiprah ibu – ibu yang pada tahun ini dilibatkan dalam
kepanitiaan. Ada bu Sri Indriyani, bu Yanti, bu Triyani, dan bu
Paerah yang siap mensukseskan agenda paling dinanti masyarakat di dukuh kami.
Saluuut buat semangat ibu – ibu masa kini ^_^ .
Sekitar pukul 15.30 ibu – ibu yang berdatangan ke
lapangan mulai banyak terlihat. Seperti biasa beberapa panitia mendata ibu –
ibu yang ingin mengikuti perlombaan. Beberapa jenis perlombaan yang nantinya
akan diikuti oleh ibu – ibu diantaranya adalah lomba pindah belut, balap
bakiak, balap karung, centel caping, dan makan kerupuk. Semangat ibu – ibu
dalam lomba tahun ini memang patut diacungi jempol. Double thumbs Up Moms ^_^ .
Moment lucu yang tak henti – hentinya mengocok
perut penonton terjadi saat lomba sesi pertama yaitu lomba pindah belut. Belut
yang terkenal karena kelicinan dan tubuhnya yang berlendir menjadikan kesulitan
tersendiri bagi ibu – ibu untuk memindahkan belut dari baskom ke baskom. Saking
gelinya mungkin belut yang ditangkap sampai beberapa kali lepas dari genggaman,
ada juga yang sampai beberapa kali tangkapan tak berhasil menggenggam belut
yang menggeliat – liat di dalam air. Penonton hanya bisa terpingkal – pingkal
melihat aksi ibu – ibu ini.
Sesi kedua yaitu lomba balap karung pun tak lepas
dari tingkah ibu – ibu yang mengundang tawa. Entah saking semangatnya atau wonder womannya ibu – ibu ini, saat
beradu cepat dengan yang lainnya beberapa ibu – ibu terlihat seperti kancil
lompatannya, gesit dan cepat meninggalkan beberapa ibu – ibu lain yang beberapa
kali sempat terjatuh karena karung sintetis yang mereka gunakan sedikit licin.
Bapak – Bapak yang turut menyaksikan di pinggir lapangan tak henti –hentinya
tertawa.
Memang keceriaan lomba sore itu tak henti –
hentinya menghibur kami warga masyarakat dukuh Sidorejo. lomba balap bakiak dan
makan kerupuk pun tak luput dari kelucuan yang terjadi secara spontan. Tahun
ini menjadi lebih spesial karena ibu – ibu bisa berkontribusi dalam kegiatan
lomba peringatan 17 agustus setelah beberapa tahun tidak terlibat. Langkah maju
untuk kemajuan dukuh kami yang harus terus diberdayakan ^_^
Nah yang terakhir lomba yang pastinya mengundang
gelak tawa. Centel caping jadi lomba penutup kami sore itu, sebuah lomba genre
baru yang diadakan khusus untuk ibu – ibu kampung kami. Tingkat kesulitan lomba
ini cukup membuat leher ibu – ibu agak keseleo mungkin, karena dengan caping
yang mereka pakai dan tanpa boleh melihat posisi kail, mereka harus mengaitkan
caping yang diberi semacam antena dari kawat bendrat ke kail diatasnya, cukup
merepotkan tapi menghibur kami yang menonton. Pakai insting & perasaaan ya
ibu – ibu biar gak meleset cantolannya.hehe
Itu tadi sekilas Preview dari kegiatan lomba
dalam rangka peringatan 17 Agustus dukuh Sidorejo di hari ketiga. Salam Aditya karya
Mahatva Yodha .. ^_^
0 komentar:
Posting Komentar