Pedukuhan XIII Sidorejo Desa Banaran Kecamatan Galur Kabupaten Kulon Progo

Jumat, 26 Februari 2016

Cangkok Cemara Lagi Yuk!



Terkadang bertahan adalah kekuatan kala kita menjalani sesuatu yang masih berproses, karena dari satu proses, masih harus ditempa  proses – proses selanjutnya, agar proses terakhir yang terlampaui menjadikannya hasil terbaik.


Pergantian tahun 2015 ke tahun 2016 terasa begitu cepat saja kami rasakan. Tak terasa sudah pertengahan Februari menghampiri kami. Sudah hampir 2 bulan KTJM hibernasi dari aktivitas outdoor  Karang Taruna, What’s wrong with Us?


Sepertinya baru kemarin kami menikmat suasana sore di tepian laguna sambil melaksanakan kegiatan cangkok cemara, namun sore ini kami kembali melaksanakan kegiatan cangkok cemara setelah lama terhenti sekian bulan.


Sesuai hasil rapat rutin KTJM pada tanggal 13 februari 2016 kemarin, salah satu poin yang kami sepakati adalah melanjutkan program cangkok cemara. Karena pada cangkok cemara sebelumnya masih belum memenuhi target, kami putuskan untuk melanjutkannya kembali. 


Bergerak dengan personil yang lebih totalitas, namun dengan jumlah yang masih terbatas, kegiatan cangkok cemara kali ini lebih maksimal karena dibantu juga oleh anak – anak yang dengan senang hati ikut dalam kegiatan kami.


Kegiatan pada tanggal 19 - 20 Februari 2016 kemarin merupakan lanjutan dari program cangkok cemara yang sudah kami laksanakan pada bulan desember 2015 kemarin. Ditemani sore yang hangat dan sejuknya udara kami memulai kegiatan cangkok cemara dengan amunisi yang lebih matang. 


Beberapa alat dan bahan untuk mencangkok seperti pisau dapur, plastik es, rafia, ember, cocopeat, tanah lempung, dan root Up (perangsang akar) sudah kami siapkan untuk action kami kali ini. Sebelum kegiatan cangkok kami laksanakan, pertama - tama–kami membuat dulu media tanahnya, yaitu dengan mencampur 1/3 cocopeat dengan 2/3 tanah lempung yang kemudian di aduk dan dicampurkan merata sambil diberi air secukupnya. Setelah proses pencampuran selesai, media tanah siap digunakan untuk media cangkok cemara.


Kenapa pakai cocopeat mas? Nah fungsi cocopeat (serbuk halus sabut kelapa) sendiri berfungsi sebagai pengikat tanah dan air agar media tanah nantinya tetap lembab, selain itu cocopeat memiliki unsur hara yang dibutuhkan tanaman, jadi akar dari proses cangkok dapat tumbuh dengan baik. selain itu kami juga menggunakan Root Up (obat perangsang akar) untuk mempercepat pertumbuhan akar.


Setelah semua alat & bahan siap, kami menuju ke kawasan laguna untuk melaksanakan pencangkokan. Dengan bekerja sama dan saling berbagi tugas, kegiatan yang kami laksanakan terasa lebih ringan dari sebelumnya. Serius tapi santai, kegiatan kami sore itu kami warnai dengan canda tawa untuk menjaga suasana tetap menyenangkan.


Selain melakukan kegiatan cangkok cemara, kami juga melakukan ujicoba tanaman nangkli dan nangka di laguna. Ada sekitar 100 bibit bantuan yang kami dapatkan dari Dinas Kehutanan Kulon Progo. Rencananya kawasan laguna pantai Trisik akan dikembangkan menjadi kebun buah jika dalam ujicoba kami nantinya berhasil.


Tak terasa hari pun beranjak petang, kegiatan kami sudahi dengan perasaan puas dan lega. Satu harapan kami dari kegiatan kali ini dapat terus memacu kami untuk berbuat lebih bagi lingkungan & alam sekitar. 


Itu tadi liputan kegiatan cangkok cemara KTJM pada bulan februari kemarin, semoga bermanfaat. Salam Aditya karya Mahatva Yodha

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © KARANG TARUNA JANGKAR MUDA | Supported by EY Project

Design by Anders Noren