Bukan Mati Satu, Tapi Tanam Satu, Tumbuh Seribu, slogan baru yang
membuat kami terus menggebu untuk terus menanam tanpa lelah, awal kehidupan
baru untuk hijaunya alam raya
Kala semangat hampir saja tunduk pada keadaan, memaksa kami melanjutkan
sisa – sisa asa program Karang Taruna Jangkar Muda paling menyita waktu,
pikiran, tenaga, materi, dan perhatian. Setiap getir pahit proses yang kami
jalani terasa menyesakkan dijalani, tapi bukan Karang Taruna biasa jika kami
menyerah sebelum semua berbuah hasil. Kami Jangkar Muda, darah muda menggelora mengalir
di nadi kami, memompa kami untuk terus bergerak kedepan, sesulit & seberat
apapun tantangan di depan pasti takluk di tangan kami. Dan inilah cerita manis
dari peluh & air mata yang menjadi indah pada waktunya.
Sejuknya udara pagi mengalir perlahan menyapa siapa saja yang menghirup
aroma kesegarannya
Bertepatan dengan peringatan hari
Bumi Internasional yang jatuh pada tanggal 22 April, mengambil jeda 2 hari,
tepatnya pada hari minggu tanggal 24 April 2016 kemarin, sebuah event bertajuk
tanam nyamplung bersama di laguna pantai Trisik sukses kami helat. Diikuti
sekitar 150 peserta yang terdiri atas perwakilan SD se kecamatan Galur, Karang
Taruna Jangkar Muda, Komunitas Mangrove Progo, dan warga masyarakat sekitar melakukan
penanaman 1000 bibit nyamplung di sekitar laguna pantai Trisik.
Sekitar pukul 06.45 WIB,
rombongan sepeda anak – anak Sekolah Dasar ditemani Bapak & Ibu Guru mulai
berduyun – duyun menuju area laguna yang menjadi lokasi tanam nyamplung
bersama. Setelah menunggu beberapa menit dan menanti kesiapan panitia, sekitar
pukul 07.00 WIB, acara dibuka oleh sang pembina KTJM mas Edi Yulianto yang
menggantikan tugas Ketua Panitia & Ketua KTJM yang berhalangan hadir untuk
memberikan sambutan & pengarahan kepada para peserta yang akan mengikuti
kegiatan tanam nyamplung bersama. Beberapa hal yang disampaikan diantaranya
mengenai teknis acara, berkaitan dengan lokasi tanam serta cara menanam yang
baik dan benar. Selain itu mas Edi juga menjelaskan seputar pohon nyamplung, mulai
dari daerah sebarannya, manfaat bagi lingkungan, khasiat untuk pengobatan,
serta minyaknya dapat dijadikan bahan baku
Biofuel.
Nyamplung atau dalam bahasa
latinnya dikenal dengan nama Calophyllum Inophyllum
termasuk dalam marga Calophyllum
yang mempunyai sebaran cukup luas di berbagai wilayah dunia. Tanaman ini
tersebar mulai dari wilayah Madagaskar, Afrika Timur, Asia Selatan dan
Tenggara, Kepulauan Pasifik, Hindia Barat, dan Amerika Selatan. Di indonesia
sendiri wilayah sebarannya meliputi Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera
Selatan, Lampung, Jawa, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi, Maluku,
hingga Nusa Tenggara Timur dan Papua (wikipedia). Tanaman ini mampu tumbuh
& beradaptasi dengan baik di daerah beriklim kering.
Di daerah berpasir, kawasan hutan nyamplung berfungsi sebagai pemecah angin (wind breaker) untuk tanaman pertanian dan konservasi pantai. Selain itu manfaat nyamplung untuk bidang kesehatan diantaranya Getahnya dapat disadap untuk mendapatkan minyak yang diindikasikan berkhasiat untuk menekan pertumbuhan virus HIV, daunnya yang masih segar kemudian diremas – remas sehingga mengeluarkan air dapat digunakan sebagai obat wasir, cairan yang keluar tersebut dioleskan pada area yang sakit, di kamboja daun nyamplung kering yang dibakar, asap yang keluar dapat digunakan untuk terapi vertigo & migarin, sedangkan di kepulauan Fiji, air rendaman daun nyamplung yang direndam selama semalam dapat digunakan sebagai obat radang mata.
Manfaat lain yang bisa diperoleh
dari nyamplung adalah kayunya biasa dipergunakan sebagai bahan pembuatan perahu
karena kuat dan tahan terendam air laut. Selain itu penelitian mengenai bahan
bakar alternatif terbarukan juga membuktikan minyak yang berasal dari biji
nyamplung dapat diolah menjadi biodiesel / biosolar tanpa tambahan solar. Hal
tersebut diperkuat oleh pengujian 2 orang siswa sma n 6 yogyakarta yaitu Fathur
Rahman dan Aditya Prabaswara pada tahun 2006 yang juga telah mendapat pengakuan
dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia.
Setelah memberikan pengarahan dan penjelasan teknis, sekitar pukul 19.30 WIB acara tanam nyamplung pun segera dimulai dengan komando yang diberikan mas Edi. Beberapa punggawa KTJM bersama rekan – rekan aktivis Komunitas Mangrove Progo, masyarakat sekitar, dan Bapak / Ibu Guru yang mendampingi para siswa SD pun dengan sigap mengambil beberapa peralatan yang telah disediakan panitia, seperti cangkul untuk membuat lubang dan angkong untuk membawa bibit yang sudah berada di lokasi. Yang lainnya dengan semangatnya ikut membantu mengecerkan bibit nyamplung kemudian menanam pada media tanah yang sudah disiapkan. Tak lupa setelah ditanam, nyamplung disiram dengan air yang diambilkan dari laguna. Terlihat keceriaan yang tergambar dari wajah – wajah polos nan lucu dari anak – anak SD yang mengikuti kegiatan tanam nyamplung bersama.
Seperti salah satu siswa dari SD N Brosot, Novi mengungkapkan antusiasnya mengikuti kegiatan ini karena selain bisa melihat keindahan laguna pantai trisik juga dapat berkumpul dengan teman – teman satu sekolah dan berinteraksi dengan siswa lain dari Sekolah yang berbeda. Beberapa bapak / ibu guru pun terlihat bekerja sambil berkelakar satu sama lain. Hal ini menjadi resep mereka agar tetap semangat dan menghilangkan lelah di badan.
Agenda tanam nyamplung bersama di
laguna pantai Trisik ini merupakan bagian dari Program Penghijauan yang digagas
oleh Karang Taruna Jangkar Muda. Mengikutsertakan perwakilan dari 3 SD se
kecamatan Galur yang diwakili oleh SD N Brosot, SD Muhammadiyah 1 Banaran, dan
SD N Trisik. selain itu Komunitas Mangrove Progo yang dikomandoi oleh mas
Surono turut serta membahu bersama kami menanam nyamplung. Dukungan dari civitas
akademia juga datang dari Universitas Gajah Mada (UGM) yang selama ini telah
menfasilitasi pengadaan bibit, termasuk nyamplung yang kami tanam. Selain itu para
pemilik usaha budidaya udang vaname di pantai Trisik juga memberikan bantuannya
untuk operasional kegiatan program penghijauan KTJM kali ini sebagai bentuk
dukungan terhadap upaya konservasi zona hijau pesisir Trisik. Semua bentuk dukungan & keterlibatan
semua pihak dalam agenda KTJM kali ini menjadi bukti bahwa dengan semangat kolaboratif,
manfaat yang dihasilkan akan lebih berdampak luas.
Setelah dua jam lebih menanam nyamplung bersama – sama, akhirnya tuntas sudah misi kami menanam 1000 bibit nyamplung di laguna pantai Trisik. Sembari beristirahat di dalam rindangnya kawasan “cemara sewu”, hutan cemara seluas 4 hektar yang pada tahun 2010 oleh warga dukuh Sidorejo ditanam secara swadaya untuk menghijaukan kawasan pesisir Trisik, kami menyantap snack yang sudah disediakan Pantia. Sembari menyimak beberapa info penting yang masih disampaikan oleh mas Edi Yulianto berkaitan dengan kegiatan kali ini.
Ternyata ada kejutan yang
disiapkan oleh Pantia sebagai rangkaian akhir dari kegiatan tanam bersama kali
ini. Pada sesi terakhir sebelum semua peserta melanjutkan perjalanan untuk pulang.
Panitia mengumumkan pembagian Doorprize
yang kemudian disambut dengan penuh antusias oleh sorak sorai anak – anak. Dengan
penuh penasaran, anak – anak ini melihat ke arah kantong kresek jumbo yang
menjadi pusat perhatian karena didalamnya berisi Doorprize yang akan dibagikan.
Pada pembagian Doorprize kali ini masih dipandu oleh
mas Edi, sambil memancing rasa penasaran adik – adik untuk menebak – nebak apa
isi di dalam kantong kreseknya, mas Edi mengeluarkan satu persatu Doorprize sambil memberikan tantangan
kepada siapa saja yang bisa menjawab pertanyaan akan mendapatkan hadiah dari
Panitia. Ada payung, sarung, susu kaleng, dvd
edukasi, notebook (bukan laptop yaaak), dan T-shirt Eksklusif yang
dibagikan pada mendadak Doorpize kali ini. Terlihat raut gembira dari anak –
anak yang beruntung mendapatkan Doorprize dari panitia. Namun ternyata masih
ada kejutan lain yang disiapkan oleh Panitia, sebagai pengobat bagi yang tidak
mendapatkan Doorprize, Panitia membagikan stiker kepada semua peserta. Gemuruh
tepuk tangan menyambut pembagian stiker sekaligus menutup kegiatan KTJM kali
ini.
Itu tadi liputan kegiatan KTJM pada hari
minggu 24 April 2016 kemarin, semoga bermanfaat. Salam Aditya karya Mahatva
Yodha
Jos
BalasHapusHari bumi tidak hanya selogan semata namun perlu tindakan nyata. Hari bumi it dperingati dngan mengisi bumi, mngisi dngan apa??, mengisi dengan tanaman alias nandur, spaya apa?? Spya ttp ada pabrik oksigen untk khdupan.siapa yg mmeringatiy??Sekabehane yg mau memikirkan khidupan. Kini brsama adek2 SD, pemuda Banaran n krngtaruna trisik mmbngun pabrik oksigen pesisir progo DIY.
BalasHapus