Pantai yang kotor, kumuh, tak
terawat, dan minim fasilitas, mungkin menjadi sekilas kesan yang didapat
pengunjung saat berkunjung ke pantai Trisik. Selama kurun waktu beberapa tahun belakangan ini
penurunan jumlah pengunjung pantai Trisik cukup membuat roda pengembangan
pariwisata pantai Trisik berjalan lesu. Namun bukan berarti pesona pantai Trisik
untuk kembali menjadi salah satu obyek wisata unggulan di kabupaten Kulon Progo
hanya sekedar angan – angan saja. Justru kesempatan untuk membangun kembali
kawasan ini melalui berbagai potensi tersembunyi menjadi harapan baru untuk
mengembangkan kawasan ini jadi primadona lagi.

Pada tanggal 3 juni 2016 kemarin,
Dinas pariwisata Daerah istimewa Yogyakarta melibatkan sekitar 350 lebih
peserta dari kelompok sadar wisata (pokdarwis), pramuka, pedagang, Polisi, TNI,
karang taruna, aparatur pemerintah Desa & Kecamatan, serta masyarakat
sekitar mengadakan kegiatan bersih pantai Trisik sebagai upaya
mensosialisasikan program sapta pesona kepada masyarakat luas. Selain itu
diharapkan dengan event ini mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke pantai Trisik.
cuaca pagi yang awalnya cerah,
tiba – tiba berubah menjadi mendung pekat disertai angin yang bertiup kencang
dari arah laut. Hal ini sempat menjadi kekhawatiran para peserta bahwa hujan
akan turun. Namun tak berapa lama kemudian, setelah angin yang membawa awan
hitam mereda, matahari kembali menampakkan diri dan perlahan – lahan langit
kembali cerah. Hal ini tentu membuat para peserta yang sempat was was hujan
akan turun kembali tersenyum lega karena cuaca kembali cerah.


Agenda yang dijadwalkan dimulai
pada pukul 07.30 WIB terpaksa baru dimulai sekitar 08.30 WIB. Namun hal tersebut tidak menyurutkan langkah para
peserta untuk memulai kegiatan kerja bakti bersih pantai. Dengan menggunakan
peralatan yang sudah disediakan. Para peserta bahu membahu memungut dan
mengumpulkan sampah yang berserekan disekitar pantai. Sampah kemudian dibakar
setelah dikumpulkan menjadi beberapa bagian. Asap yang dihasilkan dari
pembakaran memang sedikit mengganggu pernafasan dan penglihatan, namun polutan
yang dihasilkan sebanding dengan manfaat yang didapat, dengan berkurangnya
sampah yang berserakan disepanjang pantai Trisik. Sampah di pantai Trisik memang menjadi permasalahan konkrit yang harus ditangani segera dan gerakan
bersih pantai perlu dilakukan secara berkelanjutan.
Dalam acara ini turut melibatkan Dimas Diajeng Jogja sebagai duta wisata yang peduli terhadap upaya pelestarian
lingkungan.

Setelah para peserta melakukan
kegiatan kerja bakti bersih pantai, acara seremonial kegiatan ‘Aksi Sapta
Pesona” dibuka dengan sambutan pertama oleh Dinas Pariwisata Kulon progo yang
diwakilkan oleh bapak Sujarwo. Dalam sambutannya bapak Sujarwo menyampaikan
optimismenya bahwa obyek wisata pantai Trisik kedepannya dapat menjadi obyek
wisata unggulan yang memiliki beragam potensi, mulai dari potensi alam,
historis, serta kearifan lokal warga
masyarakatnya. Potensi tersebut tinggal digali & dioptimalkan lagi untuk
pengembangan obyek wisata pantai Trisik. selain itu dampak dari pembangunan kawasan Bandara di Kulon Progo nantinya membuat sebagian besar kawasan pantai Glagah dan pantai Congot kehilangan banyak wilayahnya. oleh sebab itu perlu dipersiapkan kawasan wisata pantai pengganti di Kulon Progo yang akan dioptimalkan untuk pengembangan Pariwisata kedepannya. Salah satu yang menjadi bidikan Dinas Pariwisata Pemuda & Olahraga Kulon Progo adalah Pantai Trisik. selain kawasan ini nantinya turut dilewati JJLS (Jalur Jalan Lintas selatan). Jika dikembangkan dengan baik, kawasan pesisir Trisik memiliki banyak potensi yang bisa digali.

Sambutan kedua diberikan oleh
Bapak Imam Pratanandi, selau Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata DIY yang
menyampaikan bahwa kegiatan yang dilakukan di pantai Trisik ini merupakan wujud
pengamalan sapta pesona yaitu aman,
tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan. Salah satunya dengan
mensosialisasikan gerakan bersih pantai baik kepada masyarakat di sekitar obyek
wisata maupun pengunjung yang sedang berkunjung di pantai Trisik. selain itu adanya
kegiatan penangkaran penyu dan konservasi zona hijau yang dilakukan oleh warga sekitar menjadi upaya positif yang patut di apresiasi. Selain di pantai Trisik kegiatan
serupa juga dilakukan di sejumlah obyek wisata di DIY. Mulai dari Pantai Goa
Cemara, Pantai Baros di Kabupaten Bantul, dan juga Tebing Breksi, di Sleman.

Setelah sambutan acara
dilanjutkan dengan seremonial penyerahan bibit cemara udang secara simbolis
untuk ditanam di area pantai Trisik. mengingat cuaca yang memasuki musim
kemarau, kegiatan kerja bakti yang awalnya akan diselingi dengan tanam cemara
terpaksa hanya dilakukan simbolisasi penanaman 10 bibit pohon saja. Namun
kedepannya Dinas Pariwisata akan melaksanakan kegiatan tanam cemara secara
lebih masif saat musim hujan.
Para peserta kali ini juga
dihibur dengan hiburan organ tunggal dari “Era Entertainment” yang menyuguhkan
hiburan istimewa dengan artis dangdut kenamaan kulon progo Ana Servia.
sebagai garda depan organisasi
kepemudaan di dukuh Sidorejo, Karang Taruna Jangkar Muda merasa punya tanggung
jawab untuk memberikan sumbangsihya menghidupkan kembali nadi obyek wisata pantai
Trisik yang sekarag masih melemah, namun dengan dukungan & kerjasama dengan
pihak terkait. Terutama dinas pariwisata , masyarakat sekitar, pokdarwis, dan
pelaku usaha, diharapkan obyek wisata pantai Trisik dapat dibangkitkan kembali.