Pedukuhan XIII Sidorejo Desa Banaran Kecamatan Galur Kabupaten Kulon Progo

Selasa, 07 Juni 2016

Bersih Pantai Trisik Galakkan Sapta Pesona

Pantai yang kotor, kumuh, tak terawat, dan minim fasilitas, mungkin menjadi sekilas kesan yang didapat pengunjung saat berkunjung ke pantai Trisik. Selama kurun waktu beberapa tahun belakangan ini penurunan jumlah pengunjung pantai Trisik cukup membuat roda pengembangan pariwisata pantai Trisik berjalan lesu. Namun bukan berarti pesona pantai Trisik untuk kembali menjadi salah satu obyek wisata unggulan di kabupaten Kulon Progo hanya sekedar angan – angan saja. Justru kesempatan untuk membangun kembali kawasan ini melalui berbagai potensi tersembunyi menjadi harapan baru untuk mengembangkan kawasan ini jadi primadona lagi.


Pada tanggal 3 juni 2016 kemarin, Dinas pariwisata Daerah istimewa Yogyakarta melibatkan sekitar 350 lebih peserta dari kelompok sadar wisata (pokdarwis), pramuka, pedagang, Polisi, TNI, karang taruna, aparatur pemerintah Desa & Kecamatan, serta masyarakat sekitar mengadakan kegiatan bersih pantai Trisik sebagai upaya mensosialisasikan program sapta pesona kepada masyarakat luas. Selain itu diharapkan dengan event ini mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke pantai Trisik. 


cuaca pagi yang awalnya cerah, tiba – tiba berubah menjadi mendung pekat disertai angin yang bertiup kencang dari arah laut. Hal ini sempat menjadi kekhawatiran para peserta bahwa hujan akan turun. Namun tak berapa lama kemudian, setelah angin yang membawa awan hitam mereda, matahari kembali menampakkan diri dan perlahan – lahan langit kembali cerah. Hal ini tentu membuat para peserta yang sempat was was hujan akan turun kembali tersenyum lega karena cuaca kembali cerah. 



Agenda yang dijadwalkan dimulai pada pukul 07.30 WIB terpaksa baru dimulai sekitar  08.30 WIB. Namun  hal tersebut tidak menyurutkan langkah para peserta untuk memulai kegiatan kerja bakti bersih pantai. Dengan menggunakan peralatan yang sudah disediakan. Para peserta bahu membahu memungut dan mengumpulkan sampah yang berserekan disekitar pantai. Sampah kemudian dibakar setelah dikumpulkan menjadi beberapa bagian. Asap yang dihasilkan dari pembakaran memang sedikit mengganggu pernafasan dan penglihatan, namun polutan yang dihasilkan sebanding dengan manfaat yang didapat, dengan berkurangnya sampah yang berserakan disepanjang pantai Trisik. Sampah di pantai Trisik memang menjadi permasalahan konkrit yang harus ditangani segera dan gerakan bersih pantai perlu dilakukan  secara berkelanjutan. 



Dalam acara ini turut melibatkan Dimas Diajeng Jogja sebagai duta wisata yang peduli terhadap upaya pelestarian lingkungan. 


Setelah para peserta melakukan kegiatan kerja bakti bersih pantai, acara seremonial kegiatan ‘Aksi Sapta Pesona” dibuka dengan sambutan pertama oleh Dinas Pariwisata Kulon progo yang diwakilkan oleh bapak Sujarwo. Dalam sambutannya bapak Sujarwo menyampaikan optimismenya bahwa obyek wisata pantai Trisik kedepannya dapat menjadi obyek wisata unggulan yang memiliki beragam potensi, mulai dari potensi alam, historis,  serta kearifan lokal warga masyarakatnya. Potensi tersebut tinggal digali & dioptimalkan lagi untuk pengembangan obyek  wisata pantai Trisik. selain itu dampak dari pembangunan kawasan Bandara di Kulon Progo nantinya membuat sebagian besar kawasan pantai Glagah dan pantai Congot kehilangan banyak wilayahnya. oleh sebab itu perlu dipersiapkan kawasan wisata pantai pengganti di Kulon Progo yang akan dioptimalkan untuk pengembangan Pariwisata kedepannya. Salah satu yang menjadi bidikan Dinas Pariwisata Pemuda & Olahraga Kulon Progo adalah Pantai Trisik. selain kawasan ini nantinya turut dilewati JJLS (Jalur Jalan Lintas selatan). Jika dikembangkan dengan baik, kawasan pesisir Trisik memiliki banyak potensi yang bisa digali.


Sambutan kedua diberikan oleh Bapak Imam Pratanandi, selau Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata DIY yang menyampaikan bahwa kegiatan yang dilakukan di pantai Trisik ini merupakan wujud pengamalan sapta pesona yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan. Salah satunya dengan mensosialisasikan gerakan bersih pantai baik kepada masyarakat di sekitar obyek wisata maupun pengunjung yang sedang berkunjung di pantai Trisik. selain itu adanya kegiatan penangkaran penyu dan konservasi zona hijau yang dilakukan oleh warga sekitar menjadi upaya positif yang patut di apresiasi. Selain di pantai Trisik kegiatan serupa juga dilakukan di sejumlah obyek wisata di DIY. Mulai dari Pantai Goa Cemara, Pantai Baros di Kabupaten Bantul, dan juga Tebing Breksi, di Sleman.


Setelah sambutan acara dilanjutkan dengan seremonial penyerahan bibit cemara udang secara simbolis untuk ditanam di area pantai Trisik. mengingat cuaca yang memasuki musim kemarau, kegiatan kerja bakti yang awalnya akan diselingi dengan tanam cemara terpaksa hanya dilakukan simbolisasi penanaman 10 bibit pohon saja. Namun kedepannya Dinas Pariwisata akan melaksanakan kegiatan tanam cemara secara lebih masif saat musim hujan. 


Para peserta kali ini juga dihibur dengan hiburan organ tunggal dari “Era Entertainment” yang menyuguhkan hiburan istimewa dengan artis dangdut kenamaan kulon progo Ana Servia. 


sebagai garda depan organisasi kepemudaan di dukuh Sidorejo, Karang Taruna Jangkar Muda merasa punya tanggung jawab untuk memberikan sumbangsihya menghidupkan kembali nadi obyek wisata pantai Trisik yang sekarag masih melemah, namun dengan dukungan & kerjasama dengan pihak terkait. Terutama dinas pariwisata , masyarakat sekitar, pokdarwis, dan pelaku usaha, diharapkan obyek wisata pantai Trisik dapat dibangkitkan kembali. 


Beberapa potensi yang bisa digali dari kawasan pantai Trisik selain wisata pantainya adalah keberadaan kawasan hutan cemara laguna yang rindang dan cukup luas, yang ditunjang dengan keberadaaan kelompok pelestari penyu & pelestari lingkungan turut melengkapi upaya menata kawasan ini tetap lestari dan hayati. Di sisi lain kawasan pertanian & perikanan di pesisir Trisik menunjukkan progres yang meningkat dari tahun ke tahun. Sehingga kedepannya dapat dijadikan potensi wisata edukasi berbasis pertanian, misalnya melalui program live in & farm camping. 


Selain itu kawasan pesisir Trisik selain menjadi kawasan pertemuan antara muara Progo dengan laut, juga dilintasi oleh sungai Gun Sairo, yang merupakan sungai buatan di era penjajahan Jepang. Selain menjadi kawasan pemancingan, disepanjang tepian tanggul sungai gun sairo juga terdapat lahan terpadu yang  bisa dikembangkan menjadi area kebun buah. ditambah dengan keberadaan perahu wisata yang tentu akan menjadi nilai lebih yang prospektif.  


Itu tadi beberapa persepektif yang coba dimunculkan KTJM untuk tata kelola & rencana membangun kawasan wisata pantai Trisik yang lebih progresif lagi nantinya. Semoga kedepannya bisa kita wujudkan bersama.


 Itu tadi liputan kegiatan “aksi sapta pesona” yang diadakan pada tanggal  3 Juni 2016 kemarin, semoga bermanfaat. Salam Aditya karya Mahatva Yodha.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © KARANG TARUNA JANGKAR MUDA | Supported by EY Project

Design by Anders Noren